RONDE
KEPERAWATAN
MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI
SUSUN
OLEH:
KELOMPOK 1
1.
AKBAR 11.
SULWANDI
2.
KARTIA 12.
MAYA ASRIANA
3.
NURMINA 13.
IRMA SURIANI
4.
KAMARUDDIN
5.
SUPRIADI
6.
SYAMSI LILI
7.
NURAENI
8.
INDRA.B
9.
FITRIANI MAPPASOMBA
10.
NURRAHMI
PROGRAM
STUDI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS
PATRIA ARTHA
MAKASSAR
2014
KATA PENGANTAR
Segala Puja dan Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayahnya kepada penyusun makalah
ini sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan tepat
waktu.
Kami menyusun makalah ini dengan maksud agar pembaca
dapat memahami dan mengerti serta menambah wawasan mengenai RONDE KEPERAWATAN,
serta untuk memenuhi tugas kami sebagai mahasiswa/I untuk menyelesaikan tugas
kelompok dengan menyusun makalah ini.
Kami selaku
penyusun makalah ini mengucapkan maaf sebesar – besarnya jika dalam
penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan yang diharapkan baik bagi para
pembaca maupun para pengajar.
Makassar, 08 juli 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Program propesi
(pengalaman belajar klinik/lapangan) merupakan proses transformasi peserta
didik dari mahasiswa menjadi seorang perawat professional. Program ini
dilakukan di tempat peraktik yaitusuatu institusi di masyarakat dimana peserta
didik berpraktik di situasi nyata melalui penumbuhan dan pembinaan
keterampilan intelektual, tehnikal, dan interpersonal. Terdapat beberapa metode
yang bisa dipilih oleh pendidik untuk mendidik peserta didik sesuai dengan
tujuan dan karakteristik individual, salahsatunya yaitu ronde keperawatan.
Ronde
keperawatan yaitu suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan
untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Ronde Keperawatan
Suatu kegiatan
yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh
perawat, disamping pasien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan
keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer
atau konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga melibatkan
seluruh anggota tim.
Ronde
keperawatan merupakan suatu metode pembelajaran klinik yang memungkinkan
peserta didik mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis ke dalam
peraktik keperawatan secara langsung.
Karakteristik ronde keperawatan adalah sebagai berikut:
1.
Klien
dilibatkan secara langsung
2.
Klien merupakan
fokus kegiatan
3.
Perawat
aosiaet, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi bersama
4.
Kosuler
memfasilitasi kreatifitas
5.
Konsuler
membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet, perawat
6.
Primer untuk meningkatkan
kemampuan dalam mengatasi masalah.
2.2. Tujuan Ronde Keperawatan
Adapun tujuan ronde keperawatan adalah sebagai berikut:
1.
Menumbuhkan
cara berpikir secara kritis.
2.
Menumbuhkan
pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari masalah klien.
3.
Meningkatkan
validitas data klien.
4.
Menilai
kemampuan justifikasi.
5.
Meningkatkan
kemampuan dalam menilai hasil kerja.
6.
Meningkatkan
kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan.
2.3. Peran dalam Ronde Keperawatan
A.
Peran Ketua Tim
dan Anggota Tim
1.
Menjelaskan
keadaan dan data demografi klien.
2.
Menjelaskan
masalah keperawata utama.
3.
Menjelaskan
intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.
4.
Menjelaskan
tindakan selanjutnya.
5.
Menjelaskan
alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
B.
Peran Ketua Tim
Lain dan/Konselor
Perawat primer (ketua tim) dan perawat
asosiet (anggota tim)
Dalam menjalankan pekerjaannya perlu
adanya sebuah peranan yang bisa untuk memaksimalkan keberhasilan yang bisa
disebutkan antara lain :
1.
Menjelaskan
keadaan dan adta demografi klien
2.
Menjelaskan
masalah keperawatan utama
3.
Menjelaskan
intervensi yang belum dan yang akan dilakukan
4.
Menjelaskan tindakan
selanjtunya
5.
Menjelaskan
alasan ilmiah tindakan yang akan diambil
Peran perawat primer (ketua tim) lain
dan atau konsuler
1.
Memberikan
justifikasi
2.
Memberikan
reinforcement
3. Menilai kebenaran dari suatu masalah,
intervensi keperawatan serta tindakan yang rasional
4.
Mengarahkan dan
koreksi
5.
Mengintegrasikan
teori dan konsep yang telah dipelajari
2.4. Langkah-langkah Ronde Keperawatan
A. Persiapan
1.
Penetapan kasus
minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
2.
Pemberian
inform consent kepada klien/ keluarga.
B. Pelaksanaan
1.
Penjelasan
tentang klien o/ perawat primer dlm hal ini penjelasan difokuskan pd mslh
keperawatan& rencana tindakan yg akan/telah dilaksanakan& memilih prioritas
yg perlu didiskusikan.
2.
Diskusikan
antar anggota tim tentang kasus tersebut.
3.
Pemberian
justifikasi oleh perawat primer/ perawat konselor/ kepala ruangan tentang
masalah klien serta tindakan yg akan dilakukan.
4.
Tindakan keperawatan
pada masalah prioritas yang telah dan yang akan ditetapkan.
C.
Pasca Ronde
Mendiskusikan
hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan tindakan yang
perlu dilakukan.
2.5.Kelemahan Ronde
Keperawatan
Kelemahan metode ini adalah klien dan
keluarga merasa kurang nyaman serta privasinya terganggu.
Masalah
yang biasanya terdapat dalam metode ini adalah sebagai berikut:
1.
Berorientasi
pada prosedur keperawatan
2.
Persiapan
sebelum praktek kuarang memadai
3.
Belum ada
keseragaman tentang laporan hasil ronde keperawatan
4.
Belum ada
kesempatan tentang model ronde keperawatan
BAB III
PENUTUP
3.1. kesimpulan
Suatu kegiatan
yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh
perawat, disamping pasien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan
keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer
atau konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga melibatkan
seluruh anggota tim.
Ronde
keperawatan merupakan suatu metode pembelajaran klinik yang memungkinkan
peserta didik mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis ke dalam
peraktik keperawatan secara langsung.
DAFTAR PUSTAKA
Gillies .
1989. Managemen Keperawatan suatu pendekatan Sistem. EGC. Jakarta
Nursalam. 2002.
Manajemen keperawatan. salemba medika. jakarta
CONTOH SCENARIO
Tokoh drama :
1. Arifatul Fitriana sebagai keluarga pasien
2. Ariyo Guntoro sebagai pasien
3. Asim Maulana sebagai perawat asosiet 1
4. Asrofikah sebagai perawat asosiet 2
5. Ayu Setya Asih sebagai narator
6. Ayuningtyas Budi Rahayu sebagai perawat primer / ketua tim
7. Azizah Rahmah M. sebagai kepala ruang
8. Dwi Kurniawati sebagai perawat spesialis
Di ruang penyakit dalam sebuah rumah sakit yang sudah menerapkan model praktik
keperawatan professional, akan dilakukan ronde keperawatan. Tahap pre ronde
keperawatan..
Sebelum ketua tim memberikan tugas kepada perawat asosiet, ketua tim
menemui pasien terlebih dahulu untuk memberikan informed concent.
Di ruang pasien..
Ayu : Assalamu’alaikum. Pak Ariyo, bagaimana keadaannya?
Ariyo : Dada saya masih sakit Sus, saya tidak bisa tidur semalaman.
Ayu : Oh, begitu ya.
Arifatul : Ariyo juga tidak mau makan Sus.
Ayu : Oh, kenapa tidak mau makan Pak? Kan biar cepat sembuh. Begini Pak Ariyo,
Bu Arifatul, saya mau meminta persetujuan Pak Ariyo dan bu Arifatul.
Arifatul : Persetujuan apa Sus?
Ayu : Pak Ariyo akan saya jadikan pasien untuk ronde keperawatan. Lha ronde
keperawatan ini adalah suatu kegiatan yang nantinya pasien dan keluarga akan
diajak diskusi untuk menyelesakan masalah yang dihadapi pasien.
Ariyo : Oh, gitu.. lha terus saya harus bagaimana Sus?
Ayu : Bapak Ariyo ya tidak harus bagaimana – bagaimana, Pak Ariyo tinggal
menyetujui saja. Dengan ronde keperawatan ini, nanti masalah pak Ariyo
Insya’alla akan bisa diatasi.
Arifatul : Benar begitu Sus?
Ayu : Insya’allah Bu. Bagaimana, bersedia ya Pak?
Ariyo : Oh, kalau begitu saya bersedia Sus.
Ayu : Baik, kalau begitu silakan Pak Ariyo dan Bu Arifatul tanda tangan
disini.
Setelah mendapatkan persetujuan dari pasien, kemudian ketua tim menuju ke
ruang perawat untuk memberikan tugas kepada perawat asosiet.
Di ruang perawat….
Ayu : Assalamu’alaikum perawat Asim dan perawat Fika. Seperti yang sudah
direncanakan, hari ini kita akan melakukan tahap pra ronde keperawatan, dimana
pasien yang akan kita pilih adalah bapak Aryo.
Asim : Memangnya bapak Ariyo menderita penyakit apa Bu?
Ayu : Bapak Ariyo itu memiliki penyakit gagal jantung, tetapi setahu saya
beliau juga mengalami gangguan harga diri rendah, soalnya sudah berumur hampir
40 tahun tetapi belum menikah.
Fika : Wah, kasihan sekali ya.
Ayu : Maka dari itu, nanti tolong ya perawat Asim dan perawat Fika untuk
mengkaji lebih lanjut masalah yang ada pada bapak Ariyo.
Asim dan Fika : Baik Bu.
Kemudian perawat asosiet melakukan pengkajian kepada pasien.
Di ruang pasien…
Asim : Selamat pagi Pak Ariyo? Bagaimana kabarnya?
Ariyo : Wah, tidak ada perubahan Pak. Dada saya masih sakit, saya tidak
bisa tidur semalam, sama mau makan rasanya tidak enak.
Fika : Oh, begitu ya Pak. Baik, kami disini, nama saya Fika dan ini teman
saya Asim, akan melakukan pengkajian pada bapak, untuk mengetahui masalah
apa yang ada pada bapak.
Arifatul : Oh, iya, silakan Suster.
Perawat asosiet pun melakukan pengkajian kepada Pak Ariyo. Ternyata
didapatkan hasil bahwa Pak Ariyo mengalami nyeri pada dada, gangguan sulit
tidur, susah makan dan mengalami gangguan konsep diri, yaitu gangguan citra
tubuh dan harga diri rendah.
Setelah mendapatkan data yang dirasa cukup, kemudian perawat asosiet
melaporkan hasil pengkajiannya kepada ketua tim.
Di ruang perawat…
Asim : Bu, pengkajian sudah kami lakukan.
Ayu : Oh, kemuian bagaimana hasilnya?
Fika : Ternyata masalah yang dihadapi oleh pasien banyak sekali Bu. (sambil
menggeleng – gelengkan kepalanya dan membuka hasil pengkajian)
Asim : Pasien mengalami nyeri dada, gangguan tidur, susah makan, dan
gangguan konsep diri Bu.
Ayu : Baiklah kalau begitu, mari kita lakukan validasi data, langsung ke
pasiennya saja ya..
Fika : Baik Bu.
Kepala tim dan perawat asosiet melakukan validasi data. Setelah selesai
melakukan validasi data, ketua tim melakukan kontrak waktu esok hari untuk
ronde keperawatan
Di ruang pasien…
Ayu : Baik, terima kasih atas kerja samanya. Pak Ariyo dan Bu Arifatul
memang orang baik. Kita ketemu laagi besok yan Pak, Bu, untuk melakukan ronde
keperawatan.
Ariyo : Oh, iya. Terima kasih Sus..
Ayu : Iya, sama – sama Pak. Kami permisi dulu ya, Wassalamu’alaikum..
Arifatul : Wa’alaikumsalam.
Keesokan harinya, ronde keperawatan pun dimulai.. ronde tersebut dihadiri
oleh ketua tim, perawat asosiet, kepala ruang, dan perawat specialis.
Di ruang perawat..
Azizah ; Assalamu’alaikum, selamat pagi Bapak dan Ibu. Di pagi hari
ini, kita akan melaksanakan ronde keperawatan, sebagaimana yang sudah
dijadwalkan sebelumnya. Langsung saja, silakan Bu Ayu membacakan data
pasiennya..
Ayu : Baik, terima kasih.. Assalamu’alaikum.. pasien dalam ronde
keperawatan kita kali ini adalah Pak Ariyo, dengan diagnosa medis gagal
jantung. Setelah dilakukan pengkajian kemarin oleh perawat Fika dan perawat
Asim, didapatkan data bahwa pasien ini mengalami nyeri pada dada, susah tidur,
tidak mau makan, dan mengalami gangguan konsep diri.
Dwi : Gangguan konsep diri yang bagaimana Bu?
Ayu : Jadi dia mengalami gangguan citra tubuh karena dia merasa tubuhnya
itu tidak berguna, pasien sakit – sakitan sudah sejak lama, jadi dia tidak bisa
bekerja. Dia juga sekarang umurnya hampir 40 tahun tetapi belum menikah,
jadi sekarang dia merasa minder. Mengalami harga diri rendah juga.
Azizah : Iya, terima kasih kepada bu Ayu, sebelum kita melakukan validasi
data, ada yang ingin ditanyakan?
Asim : Tidak Bu, cukup.
Azizah : OK, langsung saja kita ke pasiennya ya..
Tim ronde keperawatan menuju ke ruang pasien.
Di ruang pasien…
Azizah : Assalamu’alaikum.. Selamat pagi pak Ariyo? Bagaimana? Bisa tidur
tadi malam?
Ariyo : Wah, masih tidak bisa tidur Bu. Dada saya ini lho sakit banget
rasanya.
Azizah : Oh, begitu ya..
Setelah selesai melakukan validasi data, tim ronde keperawatan kembali ke
ruang perawat.
Di ruang perawat…
Azizah : Baik, tadi kita sudah sama – sama mengetahui keadaan pasien
tersebut, bagaimana sebaiknya? Ada yang punya usul?
Dwi : Kita harus melakukan rontgent dulu pada pasien Bu.
Ayu : Iya, untuk mengetahui keadaan jantung. Apa perlu melakukan cangkok
jantung Bu
Dwi : Saya belum bisa memastikan, kita lihat dulu saja hasilnya, baru saya
bisa menentukan.
Azizah : Untuk masalah gangguan konsep dirinya, kita diskusi dengan
keluarganya saja ya Bu Dwi.
Dwi : Iya Bu, Saya rasa itu perlu.
Pemecahan masalah pun telah ditemukan. Akhirnya keluarga klien diajak untuk
berdiskusi mengenai masalah gangguan konsep diri klien. Keluarga diberi
pengarahan bagaimana cara meningkatkan harga diri klien.
Setelah dilakukan diskusi dengan klien, tugas didelegasikan kepada perawat
asosiet.
Ayu : Baik, perawat Asim dan perawat Fika, Anda sudah tahu apa yang akan
Anda lakukan?
Fika : Sudah Bu.
Asim : Sudah.
Ayu : OK, bagus.. Kalau begitu silakan nanti Anda lakukan tugas yang harus
Anda lakukan
Asim : Siap Bu.
Azizah : OK, ronde keperawatan kita kali ini sudah selesai. Terima kasih
atas kerja samanya, semuanya bagus. Semoga masalah pasien kita dapat segera
teratasi. Wassalamu’alaikum.
Semua : Wa’alaikumsalam..
Akhirnya ronde keperawatan telah selesai dilakukan, perawat asosiet mulai
menjalankan tugasnya..